Selasa, 25 Oktober 2011

Hkum-hukum Lam, Ro dan Qolqolah

أحكام اللام
HUKUM-HUKUM LAM
Lam sukun apabila dikaitkan dengan huruf sesudahnya ada dua hukum :
1. إظهار Jelas/ tamak
2. إذغام Dimasukkan
Sedangkan Macam-macam Lam sukun ada Tiga yaitu:
1. LAM AL (LAM TA’RIF)
2. LAM SUKUN
3. LAM JALALAH
1. LAM AL (LAM TA’RIF)
Lam ta’rif adalah lam sukun yang ditambahkan pada kalimat isim baik lazim atau tidak yamg didahului hamzah washol, sedangkan apabila lam Al/ lam ta’rif tersebut dihadapkan dengan huruf hijaiyah maka mempunyai dua hukum yaitu:
1. Idzhar (Al Qomqriyah)
Apabila lam Al tersebut berhadapan dengan huruf qomariyah yang dirumuskan dalam kalimat: أَبْغِ حِجَّكَ وَخَفٌ عَقِمَهْ
Contoh:
NO
HURUF
CONTOH
1
أ
اَلاَرْضُ
2
ب
اَلبيْت
3
غ
الغَفُورْ
4
ح
الحَلِيم
5
ج
الجبّار
6
ك
الكريم
7
و
الودود
8
خ
الخبير
9
ف
الفتاح
10
ع
العليم
11
ق
القيّوم
12
ي
اليوم
13
م
الملك
14
هـ
الهادى
2. Idzgham (Al Syamsiyah)
Apabila lam Al tersebut berhadapan dengan huruf syamsiyah yang dirumuskan dalam kalimat :
طِبْ ثُمَّ صِلْ رَحْمًا تَفُزْ ذِفْ نِعَمْ دَعْ سُوءَ َظَنّ ِزُرْ شَرِيْفاًالكِرَام
Contoh
NO
HURUF
CONTOH
1
ط
الطّيبات
2
ث
الثّواب
3
ص
الصّادقين
4
ر
الرّحمن
5
ت
التّوّاب
6
ض
الضّالين
7
ذ
الذّّكر
8
ن
النّاس
9
د
الدّولة
10
س
اسّميع
11
ظ
الظّانين
12
ز
الزّبور
13
ش
الشّريف
14
ل
اللّيل
2. LAM SUKUN
Lam sukun baik lam fi’il/ isim/ hruf, pada dasarnya harus dibaca idzhar (jelas) seperti:جَعَلْنَا, قُلْنَا, يَلْتَقِطْهُ, بَلْ kecuali apabila lam tersebut berhadapan dengan huruf lam (ل) atau huruf Ro’ (ر) maka harus dibaca Idzgham seperti :
ألَمْ أَقُلْ لَكُمْ , قُلْ لَن ْيُصِيْبَنَا , قُلْ رَبّ ,بَلْ رَفَعَهُ
3. LAM JALALAH
1. Lam jalalah (lamnya lafaz الله) apabila didahului harkat fathah/ dzommah maka harus dibaca Tafhim (tebal) seperti contoh: تــَالله- يَعْلَمُ الله
2. Lam jalalah yang didahului harkat kasroh harus dibaca Tarqiq (tipis) seperti contoh: بِاللهِ - بـِسْمِ اللهِ juga yang didahului imalah/ huruf yang dibaca miring seperti contoh: نَرَى اللهَ - وَسَيَرَى الله dibaca Tarqiq menurut Imam Adnani sedangkan menurut ikhtiyar As sakhowi seperti As-syathibi, dibaca Tafhim menurut An-nihayah keduanya boleh diambil
Cacatan: Menurut riwayat bacaan Imam Hafsh semua Lam selain Lam jalalah “الله“ wajib dibaca Tarqiq.
احكام الراء
HUKUM-HUKUM RO’
Sifat Ro’ adalah at-Takrir/ berulang-ulang Artinya ialah ujung lidah tergetar apabila huruf diucapkan dan sifat at Takrir merupakan sifat lazimah bagi Ro’ karena pada dasarnya huruf Ro’ adalah huruf yang tebal. tetapi apabila huruf Ro’ dikitkan dengan hatkat atau huruf sebelum dan sesudahnya maka Ro’ mempunyai sifat aridli (baru datang) yaitu:
1. التفخيم =Tebal
2. الترقيق =Tipis
Adpun ketentua-ketentuan dibaca Tafhim/ Tarqiq sebagaimana berikut:
1. HURUF RO’ BERHAROKAT
1. Huruf Ro’ yang berharokat fathah/ dzommah maka dibaca Tafhim (tebal) seperti contoh:ربُّنا الرَّحمن – رُزقنا – الرُوح kecuali ketika imalah/ dibaca miring seperti contoh: مجرـها maka harus dibaca Tarqiq
2. Huruf Ro’ yang berharokat kasrah/ dikasratain dalam keadaan bagaimanapun maka dibaca Tarqiq seperti contoh :
وَرِزْقُنَا - فضرِب وأنذرِ الناس أمرٍ مرِيج- وليال عشرْ
3. Huruf Ro’ yang mati dan diawal kata, yakni sesudah hamzah washol maka secara mutlak dibaca Tafhim seperti contoh :
ورُزقْنَا أُرْكُضْ- أَمِ ارْتَابوُا- وَالّذِى ارْتَضَى إِرْجِعُوْا
2. HURUF RO’ MATI (SUKUN) DITENGAH KALIMAT
1. Dibaca Tarqiq (tipis) kalau jatuh setelah kasrah asli, bersambung, dan tidak dihadapkan dengan huruf isti’la’ dalam satu kata seperti contoh: فِرْعَوْنَ- شِرْذِمَةٌ- مِرْيَةٍ
2. Dibaca Tafhim (tebal) klau jatuh sesudah kasrah dan berhadapan dengan huruf isti’la’ didalam satu kata (kalimat) seprti contoh: قِرْطَاسٍ - مِرْصَادٍ
3. Dibaca Tafhim/ Tarqiq, kalau jatuh sesudah kasrah dan berhadapan dengan huruf isti’la’ yang dikasrahkan seperti contoh: فِرْقٍ
3. HURUF RO’ MATI (SUKUN) DIAKHIR KALIMAT
1. Dibaca Tarqiq: kalau jatuh sesudah kasrah walaupun berhadapan dengan huruf isti’la’ tetapi dilain kata, seperti :
وَلاَ تُصَعّرْ- خَدّكَ فَاصْبِرْ صَبرًا جَمِيْلاً
2. Dibaca Tarqiq: yaitu yang diantara harkat kasrah dan Ro’ mati (sukun) tidak diselingi huruf isti’la’ seperti contoh: الذِكْر- قديْرْ- المصيْرْ
3. Dibaca Tafhim/ Tarqiq yang diselingi huruf isti’la’ seperti contoh: مِصْرْ - القِطْرْ tetapi yang dipilih المِصْرْ dibaca Tafhim; القِطْرُ dibaca Tarqiq
4. Dibaca Tafhimيَسْرْ (surat al-fajr) أَسْرْ (dimana saja) نـُذُرْ (disurat al qomar)


القلقلة
HURUF YANG MEMANTUL
Qolqolah manurut bahasa adalah goncang/ memantul, sedangkan huruf qolqolah adalah huruf yang mempunyai sifat goncang/ memantul. Artinya apabila huruf tersebut mati (sukun) baik sukun asli atau karena waqof huruf tersebut mengeluarkan goncangan/ pantulan dengan sendirinya seperti contoh: الحقّ, قبل, الصبر
Adapun huruf-hurufnya dirumuskan dalam kata قَطْبُ جَدٍ“ yaitu ق ط ب ج د
TINGKAT-TINGKAT PANTULAN/ GONCNGAN (QOLQOLAH)
Huruf Qolqolah kalau dilihat dari segi tinggi dan rendahnya goncangan/ pantulan ketika sukun baik sukun asli atau karena waqof dibagi 3 (tiga) yaitu :
1. Apabila huruf Qolqolah terdapat ditengah perkataan/ kalimat maka pantulannya rendah/ sedikit.
2. Apabila huruf Qolqolah terdapat diakhir kata/ kalimat maka pantulannya sedang/ cukupan.
3. Apabila huruf Qolqolah terletak setelah huruf Mad atau ditasydid maka pantulannya tinggi (sangat)
Contoh :
NO
TEPAT
HURUF
KETERANGAN
CONTOH
1
Ditengah kalimat
ق
Pantulan hurufnya rendah (sedikit)
مَقْتَـــا
ط
قِطْمِيْرْ
ب
قَبْلُ
ج
يَجْعَلُ
د
البَدْرُ
2
Diakhir kalimat
ق
Pantulan hurufnya sedang (cukupan)
الفَلَقْ
ط
الغَلَطْ
ب
وَقَبْ
ج
حِجَحْ
د
مَسَدْ
3
Sesudah huruf Mad/
Ditasydid
ق
Pantulan hurufnya tinggi (sangat)
مِنْ خَلاَ قْ
ط
البَسِيْطْ
ب
العِقَابْ
ج
امر مَرِيـــْجْ
د
شَهِيْدْ
ق
بالحقّ
الحجّ
تبت يدا أبي لهب وتبّ
ط
ب
ج
د

Tidak ada komentar:

Posting Komentar